Sabtu, 05 November 2022

5/9 Mahasiswa Kelas Microteaching dan Ibu Dosen Maria Ulfa
Hari itu, aku dan kawan-kawan sekelas sedang kuliah microteaching, salah satu mata kuliah paling bikin stres butuh banyak persiapan per minggunya selama 1 semester. Agenda kuliah hari itu adalah praktik mengajar teman sekelas dengan materi kimia larutan buffer. Salah satu keterampilan mengajar yang harus ditunjukkan hari itu adalah keterampilan memberi motivasi. 
 
Larutan buffer sendiri nama lainnya larutan penyangga. Larutan ini adalah larutan yang mampu mempertahankan pH (tingkat keasaman) meskipun ditambah air. Kemampuan buffer ini penting, misalnya asam sitrat dalam sampo. Simpelnya, sampo kalau dikasih asam sitrat, pH-nya ga mudah berubah-ubah. Kulit kepala punya standar pH tertentu biar kondisinya tetap sehat. Kalau ga dikasih larutan buffer, pH sampo bisa berubah-ubah dan sampo itu bisa ga aman dipake di kepala. 

Berangkat dari definisi larutan buffer yang mengandung kata "bertahan", aku jadi kepikiran. Larutan buffer ini oke juga, dia gigih. Mau ditambahin air, pH-nya ga berubah. Mau ditambahin larutan asam atau basa, yaa pH-nya berubah, tapi cuma dikit. Hidup juga harusnya gitu kan? 
Mau kenyataan memberi kesan seasam atau sebasa apapun, bertahan; menyangga apapun yang disebut pengharapan. Berubah dikit ga masalah, biar jadi lebih baik kenapa tidak.

Bicara tentang bertahan, apa yang perlu ada untuk bisa bertahan hidup? Selain uang:")

Menurutku hal yang perlu dipunya untuk bertahan adalah harapan. Berharap untuk hal-hal baik, tidak merugikan orang lain maupun diri sendiri. Harapan sederhana juga sudah bagus. Sesimpel berharap besok pengen sarapan sate padang, jadi harus semangat bangun pagi sebelum warungnya tutup.

Namanya hidup di dunia yang ga selalu menuai apa yang sudah ditanam dan ga selalu menerima apa yang sudah diberi. Hal apapun tetap ga baik kalau berlebihan, termasuk berharap. Harapan juga perlu dikontrol biar ga kecewa. Kalau di beberapa quotes katanya, "Jangan berekspektasi". Padahal sebenarnya punya ekspektasi juga ga selamanya buruk, cuma ya memang selalu ada 2 kemungkinan: berhasil dan gagal. Jadi, kudu siap kalau ekspektasinya ga kesampaian.

Maka tak perlu khawatir. Dirimu dalam penjagaan yang menciptakan seluruh alam. Sabar dan renggangkan pikiran, di dunia ini kita hanya bersiap.

-@sholahayub

Satu hal lagi yang menurutku perlu untuk bertahan adalah habit atau kebiasaan. Beberapa orang menyebutnya kedisiplinan, konsistensi, ada juga istiqomah. Sebenarnya ini tentang nasihat yang paling sering kudengar dari Ibu:

"Urip ki yo perkoro adus, mangan, turu, resik-resik, donga, sinau, nyenengke ati, nyenengke awak. Kudu seimbang ben kabeh iso mlaku." (Hidup ya tentang mandi, makan, tidur, bersih-bersih, berdoa, belajar, nyenengin hati, nyenengin badan. Harus seimbang biar semua bisa dijalani.)

Mengingat nasihat itu, hidup terdengar lebih sederhana. Kalau lagi capek sampai ga tahu harus bagaimana, mungkin waktunya ambil jeda. Melihat lagi masihkah kegiatan keseharian itu jadi kebiasaan baik. Kalau ngga, ya memperbaiki kembali satu per satu. Karena hidup bukan hanya tentang seberapa hebat pendapat di banyak rapat, seberapa banyak tugas laporan di pekerjaan, tapi tentang seberapa baik merawat badan dan menjaga kewarasan juga wujud bertahan.

Akhirnya, motivasi yang kusampaikan di microteaching waktu itu adalah tetap bertahan dan gigih belajar mencapai cita-cita selayaknya buffer mempertahankan pH. Sama halnya dengan kutipan-kutipan untuk bertahan hidup, kata-katanya sangat mudah diucapkan, tapi eksekusinya ga selalu demikian. Gapapa, memang ga semua hal mudah, yang penting bertahan dulu dan ga nyerah. Sisanya biar Tuhan yang menunjukkan.

Banyak hal di sekitar ternyata sedang saling menguatkan. Dari larutan buffer ada reminder tersendiri untuk bertahan. Cara bertahannya gimana, apa saja yang perlu ada, kembali ke masing-masing perorangan karena tiap orang bertahan untuk hal yang beda-beda. Namun, satu hal yang sama untuk bertahan hidup, seperti buffer dalam sampomu yang sedang menjaga pH-nya, semangat yaa!


#30haribercerita
#30hbc22
#30hbc2205

Orek-Orekan Salma . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates