Kamis, 25 Mei 2023
Sabtu, 13 Mei 2023
Dear Future Me, Remember Today
![]() |
Surat dari Salma 15 tahun:') |
Dear you, who's reading this letter. Where are you and what are you doing now? For me who's 15 years old, there are seeds of worries I can't tell anyone. If it's a letter addressed to my future self, surely I can confide truly to myself.
-Angela Aki, "Letter: Greetings to A 15 Years Old" (bisa didengarkan di Spotify!)
Pernah kebayang ga bisa ngomong sama diri sendiri di masa depan? Dulu aku sempet ga kebayang, tapi jujur ternyata beneran bisa. Caranya lewat surat dan dengan bantuan teknologi.
Waktu aku masih SMP, aku nemu satu postingan di halaman Facebook yang ngasih info tentang website FutureMe. Katanya, itu website yang bisa ngirim surat ke masa depan via email. Teknisnya tinggal masukin alamat email tujuan, tulis suratnya, dan pilih berapa tahun kemudian suratnya akan sampai. Pilihannya banyak, bisa enam bulan, setahun, dua tahun, lima tahun kemudian, bahkan pengirim bisa mengatur spesifik ke tanggal yang diinginkan. Kalau suratnya udah terkirim, jangan lupa cek email buat konfirmasi pengiriman suratnya, biasanya nanti ada link yang harus dibuka. Yaa bisa dibilang FutureMe bisa bantu ngirim surat buat diri sendiri kalau tujuannya ke email sendiri, jadi kek bisa ngomong sama diri sendiri di masa depan. Meski ngomongnya searah sih, tapi website-nya beneran works dan worth it!
Surat pertama kutulis di FutureMe pada 1 April 2016 alias h-1 bulan Ujian Nasional (UN) SMP. Tujuan suratnya satu tahun kemudian. Waktu itu masih jamannya UN dan nilai UN dipake buat syarat masuk SMA. Aku nulis surat itu dengan niat supaya setahun kemudian, aku tetep inget gimana rasanya ngelewatin hari-hari menjelang UN SMP. Awalnya, aku ga berharap banyak sama FutureMe. Pengiriman suratnya ga dipungut biaya apapun alias gratisan dan namanya teknologi ada kemungkinan error, jadi aku ga terlalu berharap suratnya beneran sampai setahun kemudian. Nulis ya nulis aja, nothing to lose.
Setahun kemudian, 1 April 2017, aku dapet email yang judulnya:
"A letter from April 1st, 2016"
Suratnya beneran sampai! Lihat judul email aja seneng banget waktu itu. Rasanya kaya dapet kejutan dari sahabat pena karena selama setahun itu ga nunggu-nunggu suratnya sama sekali, bahkan udah agak lupa pernah ngirim surat. Setelah hasil percobaan pertama pake FutureMe yang sangat memuaskan, jadilah aku suka kirim-kirim surat lagi ke masa depan. Sampai tahun 2023 ini, aku udah tiga kali menerima surat dari diriku sendiri di masa lalu. Jarak paling jauh pengiriman dari 6 tahun lalu, suratnya tetep sampai dan masih gratis:) Kalau kalian mau coba sendiri, langsung aja ke website FutureMe sini!
Entah karena aku kebanyakan nonton film bertema time travel atau love language-ku words of affirmation atau gimana, menurutku nulis dan dapet surat itu menyenangkan. Suratnya bukan surat hukuman atau surat tentang kabar buruk lainnya, tapi surat personal tentang cerita maupun pesan-pesan baik yang ingin dijaga kenangannya.
Waktu pesantren kilat di sekolah, aku pernah denger guru bilang, "Menulis itu mengikat ilmu." Kalau konteksnya tentang surat menyurat personal ini bisa dibilang, "Menulis surat itu mengikat memori."
Aku sangat bersyukur mengalami hal baik di masa sekarang dan jika masih diberi kemampuan mengingat, sepertinya akan menyenangkan untuk membiarkan diri di masa depan turut merayakannya. Maka dari itu, aku menulis. Menulis surat untuk diri sendiri adalah salah satu caraku menjaga ingatan, both as treasure and reminder. Sering kuharap aku ga pernah mengalami amnesia. Memiliki memori baik dan masih mampu mengingatnya termasuk anugerah berharga. Namun, namanya manusia juga ada keterbatasan lupa. Setidaknya, tulisan bisa bantu mengingatkan, apalagi sekarang ada website seperti FutureMe. Selain itu, kalau boleh mengutip kata-kata Scholes, "Scribo ergo sum" yang artinya "Aku menulis, maka aku ada". Dengan menulis surat untuk masa depan, aku mengakui kenangan itu ada dan tetap menghargai keberadaannya untuk waktu yang lama.
#30haribercerita
#30hbc23
#30hbc2302
#30hbc23dear