Jogja dan Hal-Hal yang Menahanku dari Gila

Jogja dan Hal-Hal yang Menahanku dari Gila

Posted by Salma Fauzia W on Oktober 12, 2023 in Puisi,

Satu jam perjalanan

Di atas kereta menuju Jogja

Satu dari berpuluh manusia bepergian

Kutahan diri dari gila

Beberes pikiran sepanjang Solo Balapan ke Lempuyangan

Di atas rel perasaanku masih rewel

Ego naik turun di tiap stasiun

Ikhlas tak duduk di kursi prioritas

Setidaknya ada pegangan tak lepas

Selama aku tak terguncang keras

Raga mudah lelah

Katanya kurang olahraga

Jiwa mudah menyerah

Katanya jalani saja

Tahan, ambil waktu

Yang susah nanti juga berlalu

Yang patah nanti juga bersatu

Asal aku tak membatu

Satu malam penginapan

Di antara teman-teman sebaya

Satu dari berpuluh hari tanpa pertemuan

Kutunaikan rindu di dada

Jelajah makanan dari Klebengan sampai Gejayan

Cerita di sela piring perasaanku mulai mending

Cemas besar terdengar sekadar kelakar

Malam sehangat itu kembali tiba

Setidaknya sehari saja

Selama aku bertahan lebih lama

Independen, mandiri, mapan

Katanya itulah yang kuinginkan

Senang ditemani pun tak kusangkal

Katanya aku makhluk sosial

Tahan, ambil waktu

Yang tepat takkan lekang dijerat waktu

Yang rezeki takkan hilang dicuri hantu

Asal aku tak membatu

Jogja terbuat dari perjalanan kereta, teman lama, dan perasaan lega

Jogja terbuat dari hal-hal yang menahanku dari gila

Continue Reading

Apa Saja yang Bisa Kulakukan?

Apa Saja yang Bisa Kulakukan?

Posted by Salma Fauzia W on Oktober 09, 2023 in Sekadar Coretan,

Seseorang pernah berkata bahwa hidup adalah hadiah. Aku setuju, setidaknya untuk saat ini. Jika hadiah dimaknai sebagai pemberian indah dan menyenangkan, hidup tidak serta merta begitu. Hidup tidak selalu terjadi hal-hal indah dan menyenangkan. Namun, barangkali seperti itulah hidup: serangkaian kenyataan yang harus dihadapi.

Berdasarkan hidup yang telah dianugerahkan kepadaku selama ini, menurutku ada dua hal yang bisa dilakukan agar dapat menjalani hidup dengan penuh.

Pertama, mengakui kesalahan dan ketidaknyamanan untuk menyadari bahwa dalam hidup memang tak ada yang sempurna. Yang ada hanyalah apa saja yang bisa dilakukan untuk melanjutkan hidup esok hari.

Kedua, jika gagal memperjuangkan sesuatu, mempersilakan diri sendiri untuk menentukan akan lanjut atau berhenti, juga termasuk apresiasi. Lanjut berarti memperbaiki kekurangan kemarin. Berhenti berarti membuka peluang untuk kesempatan yang lain.

Pada dasarnya, hidup tentang menerima dan melanjutkan. Tidak semua orang langsung bisa memastikan apakah keputusannya tepat atau tidak. Apapun yang terjadi di masa lalu adalah yang terbaik untuk saat itu. Tugas kita di masa kini adalah memastikan hidup tetap bergerak sehingga harapan untuk masa depan bisa berlanjut.

@penerbitharu

#Challengemenulisessay_ApaSajayangBisaKulakukan

Continue Reading