Minggu, 30 Juli 2023

Festival kecil literasi dan pasar buku keliling nusantara.

Begitu kalimat yang sering kubaca ketika mencari tahu apa itu Patjarmerah. Aku pertama kali tahu acara itu bulan kemarin. Entah bagaimana juga baru kutahu event bergengsi yang ternyata aku nyaman berlama-lama di sana. Untukku yang baru berkunjung pertama kali, Patjarmerah bukan sekadar acara bazar buku murah semata.

Hari pertama Juli 2023 ini, aku pergi ke Patjarmerah Solo. Kenapa acara itu begitu berkesan untukku sebenarnya juga karena beberapa hal dalam kehidupan sehari-hariku waktu itu. Akhir Juni kemarin kurang berjalan baik. Entah kenapa juga bulan Juni rasanya berjalan sangat cepat. Aku masih ingat di akhir Juni itu, aku nyeletuk ingin ketemu langsung orang-orang yang kuidolakan selama ini di internet. Memikirkannya saja sudah bikin agak semangat. Mungkin dari sana, Allah mengabulkan keinginan spontanku itu.

Stefani Bella alias hujanmimpi, Kak Bella, atau Kak Bel. Penulis buku yang pertama kali kutahu sebagai penulis novel Elegi Renjana. Judul novelnya bagus menurutku, jadi nama penulisnya ikut nempel di otak. Jujur, sampai sekarang aku belum benar-benar membaca habis bukunya, tapi aku mengikuti akun-akun Kak Bel di Instagram, Twitter, Tumblr, maupun podcast-nya di Spotify. Aku senang membaca dan mendengar karya-karya Kak Bel di internet. Gaya penulisannya juga cocok dengan seleraku. Dua atau tiga kali gitu juga kalau ga salah, komenku pernah dibalas Kak Bel di Instagram, woww waktu itu senengnya bukan main. Aku tahu Kak Bel emang suka bales-balesin komen followers di internet, tapi kalau ngalamin sendiri tetep aja salting wkwkwkw. Intinyaa secara ga langsung karena sering ngikutin di dunia maya, aku juga ingin ketemu Kak Bella di dunia nyata. Long story short, pagi-pagi di akhir bulan kemarin, aku dapet info di story Instagram kalau Kak Bel mau ke Solo buat ngisi talkshow. Yaa aku jelas langsung semangat, apalagi acaranya gratis. Nah, ternyata talkshow itu adalah salah satu rangkaian acara Patjarmerah.

Patjarmerah tahun ini pertama kali diselenggarakan di kota yang sedang kutinggali, Solo. Waktu event-nya juga ga nanggung-nanggung, 9 hari berturut-turut. Setelah bikin akun di web Patjarmerah dan daftar talkshow-nya Kak Bel, aku baru tahu ternyata Patjarmerah ngadain juga banyak talkshow lain dan sesi kepenulisan, baik acara berbayar maupun gratis. Aku makin semangat waktu tahu banyak pembicara di acara Patjarmerah yang kukenal. Mungkin kamu juga tahu atau pernah dengar nama-nama, seperti penulis puisi Jokpin alias Joko Pinurbo, penulis dan kreator konten seputar KPop Alphi Sugoi alias Alphiandi, penulis dan aktivis isu perempuan dan anak Kalis Mardiasih, penulis dan kreator Mojok.co Agus Mulyadi, penulis novel dan AU (Alternative Universe) Reen alias R. Khoirotun, penulis buku Gadis Kretek Ratih Kumala, penulis dan kreator konten helobagas, penulis Syahid Muhammad, dan tentu saja lagi-lagi Stefani Bella. Bahkan walikota Solo Gibran Rakabuming sampai Raja Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X juga punya sesi acara sendiri di Patjarmerah. Ini acara gede (baca: bukan festival kecil, REAL) dan keren banget menurutku, tentu saja sponsornya juga banyak dan top. Ikut senang rasanya event literasi didukung banyak pihak. Sebagai penikmat buku dan event gratis sepertiku, tentu saja kusambut Patjarmerah Solo di awal bulan Juli kemarin dengan excited dan suka cita~

Dari kiri ke kanan: Kak Alphi, Kak Bella, dan Kak Alvin

Aku datang di salah satu sesi talkshow hari pertama yang bertajuk "Idola, Korea, dan Karya". Awalnya, aku mendaftar hanya karena ingin ketemu Kak Bella. Namun, ternyata aku juga mendapatkan banyak insight menarik dari Kak Alphi dan Kak Alvin yang sepulang dari sana, aku makin bersyukur bisa ikut sesi ini.

Pertama, Kak Alvin. Di sesi talkshow yang kuikuti, selain sebagai KPoper generasi lama, Kak Alvin memberikan perspektif dari sisi penerbit buku. Beliau adalah direktur utama penerbit buku Naratama. Ada juga beberapa nama penerbitan lain di bawah naungan Kak Alvin, tapi di talkshow itu Kak Alvin lebih banyak cerita tentang penerbit Naratama yang telah menerbitkan buku-buku dari cerita AU. Bagiku, perspektif Kak Alvin sebagai penerbit terdengar fresh karena belum pernah kudengar sebelumnya. Jadi kata beliau, secara bisnis memang penerbit akan lebih mudah menerbitkan karya yang engagement-nya dari awal sudah besar, misalnya AU dari Twitter yang udah banyak like dan retweet. Ga bisa dipungkiri, engagement yang besar artinya banyak orang udah tahu ceritanya dan ketika sudah jadi buku, penerbit jadi lebih terbantu waktu pemasaran buku karena ceritanya udah rame duluan. Namun, ga semua karya yang rame itu bagus. Bisa jadi ketika mau diterbitkan jadi buku, ceritanya ga bisa dipertahanin atau susah diedit. Selain itu, Kak Alvin juga cerita kalau pernah ada penulisnya yang merasa bersalah dan khawatir karena merasa bukunya kurang banyak dikenal di masyarakat. Padahal ketika sebuah naskah sudah dibeli penerbit, sudah menjadi tugas penerbit untuk menerbitkan dan memasarkan buku tersebut. Penulis kalau mau ikut promosiin bukunya juga boleh banget. Namun, penerbit yang baik memang sudah seharusnya memberikan hak-hak penulis, termasuk mempromosikan buku dan tidak terlambat mengirimkan royalti buku kepada penulis.

Banyak juga yang dipikirin penerbit, begitu pikirku selepas mendengarkan Kak Alvin. Ternyata, banyak yang harus dilakukan hanya untuk mengantarkan sebuah judul buku sampai ke tangan pembaca. Ga serta merta perjalanan si buku itu berhenti setelah penulis merampungkan naskahnya. Meski aku juga sedikit mengerti tentang sedihnya hitung-hitungan uang penjualan buku di Indonesia biar bisa dibagi rata ke banyak pihak yang sudah terlibat. Intinya dari cerita Kak Alvin, aku jadi bisa lebih mengerti POV dari penerbit dan mengapresiasi sebuah buku original dengan lebih baik.

Kedua, Kak Alphi. Di talkshow ini, aku nangkepnya Kak Alphi lebih ke nge-encourage buat berani aja bikin apapun yang disuka selama itu ga merugikan orang lain. Apa yang disuka dibikin karya. Misalnya suka KPop, bisa coba bikin cover lagu, dance cover, video reaction, nulis AU, atau lainnya. Yaa meski memang kalau hobi pengennya dinikmati aja tanpa berkarya apa-apa, itu juga gapapa. Cuman kalau beneran pengen serius dan untung-untungnya bisa menghasilkan uang dari sana, bisa dicoba bikin karya dari hal sederhana yang disukai. Gausah takut dan malu kalau beneran pengen maju, ya, kan?

Kelihatannya gampang kalau denger motivasi berkarya kaya kata Kak Alphi. Makanya, itulah kenapa aku suka event-event semacam Patjarmerah ini. Niatnya cuma ketemu Kak Bel, tapi alhamdulillah dapet banyak hal positif lain ketika pulang. Orang-orang kok keren-keren banget ya, semoga bisa nyusul juga:")

Ketiga, Kak Bella. Kak Bel ngasih insight dari sisi seorang penulis buku. Kak Bel cerita kalau beliau punya lika-likunya sendiri, dari kena omelan di keluarga sampai di-bully. Bahkan pernah suatu waktu KPop "menyelamatkan" Kak Bel dari hal negatif yang dihadapinya. Aku melihatnya ya emang hal negatif harus diusahakan untuk dilawan. Bukan dilawan dengan hal negatif juga, tapi dibales dengan hal positif, dengan karya yang lebih berguna dari kata orang yang nge-hate. Buat apa dilawan? Sebenarnya buat kebaikan diri sendiri biar ga keterusan dapet input negatif dari luar. Sekalipun ga ada teman curhat atau segala macem yang bisa mendukung diri untuk bangkit, ya harus mau keluar cari zona baru. Misalnya, suka nulis ya coba nulis dan cari temen di platform-platform menulis, dulu Kak Bel juga awalnya nulis di Tumblr. Pokonya berusaha mengelilingi diri dengan orang-orang yang punya minat sama. Lagi-lagi juga diingetin, kalau emang punya karya yang ga merugikan orang lain, ya gas aja dilanjutin. Setiap karya punya penikmatnya sendiri. Setiap penulis punya pembacanya sendiri.

Sudah kuduga Kak Bel akan mengucapkan kalimat-kalimat quotable yang terdengar simpel, tapi nempel di kepala. Selepas talkshow, aku dapet kesempatan untuk ngobrol dan foto berdua sama Kak Bel. Waduh, sedekat itu sama orang yang pengen ditemui rasanya deg-degan yang membahagiakan. Beneran kaya beban di kepala itu otomatis mereda sejenak dan kesempatan masih hidup aja jadi sesuatu yang sangat-sangat disyukuri.


Dibolehin ngrangkul Kak Bel, grogiii :")

Sekarang, bulan Juli udah mau berakhir. Aku bersyukur sekali awal bulan ini kumulai dengan sangat menyenangkan di Patjarmerah. Aku sangat berterima kasih buat penyelenggara, panitia, dan siapapun orang-orang yang terlibat di Patjarmerah Solo tahun ini. Aku udah ga sabar untuk dateng ke Patjarmerah lagi di tahun-tahun berikutnya. Semoga sampai kunjunganku ke Patjarmerah yang kedua, ketiga, dan seterusnya masih bisa bawa pulang cerita sangat baik dan menuliskannya seperti ini:) Panjang umur pekerja di bidang literasi Indonesia!


@30haribercerita

#30haribercerita

#30hbc23

#30hbc2304

Orek-Orekan Salma . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates