Juni, Pergi, Elegi
Tentang Juni yang 35 menit lagi berakhir
Bulan hujan tiba, tapi tidak mencintaimu dengan sederhana
Tentang pergi yang 35 hari lalu mengusir
Tabah, bijak, arif, tapi kayu tetap naif pada api yang menjadikannya abu
Bulan hujan tiba, tapi tidak mencintaimu dengan sederhana
Tentang pergi yang 35 hari lalu mengusir
Tabah, bijak, arif, tapi kayu tetap naif pada api yang menjadikannya abu
Tentang Juni si binatang jalang
Dihabisinya cinta(?) dengan pandang mematikan: untukmu
Tentang elegi dari kumpulannya terbuang
Sejak sehari itu mampus dikoyak-koyak sepi
Catatan:
Bait pertama puisi ini mengandung campuran beberapa larik dalam puisi "Aku Ingin" dan "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono. Kalau di bait keduanya ada beberapa larik dalam puisi "Aku" dan "Sia-Sia" karya Chairil Anwar. Aku tidak tahu dosa atau tidak jika mencampur aduk diksi dari Sapardi dan Chairil seperti itu. Kalau itu dosa atau tidak selayaknya, tolong beritahu aku. Puisi ini kutulis demikian karena entah kenapa rasanya gabungan diksi beliau-beliau itu mewakili apa yang ingin kuceritakan melalui "Juni, Pergi, Elegi" ini.
