Kolaborasi Diksi #1
kerudung mendung
di musim yang mengering, tuhan mengerudungiku dalam tangis.
duka-nya terjadi, meluap, dan menelan tubuhku.
-Titis
Namun Tubuhmu Karang
Tubuhmu lebih garang dari sembarang sendu
Tubuhmu lebih pantang dari segala gamang
Tubuhmu ibarat karang bagi duka ibarat ombak pasang
Jika ditelan maka bertahan
Kataku mungkin kau tak percaya
Tapi tubuhmu sendiri bersaksi
Selamat telah kuat sampai hari ini
Istirahat
Besok lanjut hidup lagi
-sar
Haloo, apa kabar?
Sekarang di tempatku pukul dua dini hari. Malam-malam begini aku teringat pada sebuah puisi yang pernah ditulis kawanku, Titis Cahya Aji Pamungkas. Puisi apik yang ditulis saat malam hari di status WhatsApp itu kubalas pada 5 Agustus 2020. Jika aku tidak keliru, kubilang itu puisi kolaborasi perdanaku! Berbalas puisi ternyata menyenangkan sekali. Maka dari itu, kutulis ulang di sini sebagai pengingat untukku dan barangkali ada manfaatnya untukmu.
Kau sudah baca sampai larik ini, makasih ya! Makasih untuk dirimu sendiri yang sudah bertahan sampai detik ini. Itu bagus! Besok lagi :)