Kamis, 13 Agustus 2015

  • Jika kuawan, ingin hujani hatimu dan jatuhkan rasa tak bertepi. Walau nanti kukalah indahnya pelangi.
  • Hujan di mataku tak berkata. Ia hanya jatuh lalu lenyap penuh luka.
  • Hujan rabunkan penglihatanku. Kemanakah sinarmu surya? Kemarilah, rubah wajahku seindah pelangi.
  • Sepanjang sepi dalam sukma, kau tiba ramaikan hujan di mata. Gelagatmu berubah pisau menggundah gulana.
  • Aku: si embun yang dileburkanmu, si bunga yang dihinggapimu, si hujan yang dinantikanmu. Itu, cukuplah khayal bagiku.
  • Air matamu, Ibu, barangkali hujan tersuci nan tulus pertanda kesedihan Tuhan atas dosa-dosaku.

Orek-Orekan Salma . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates