Untukku yang Sedang Menempuh Perjalanan Penuh Kecemasan
Dunia tidak bergerak sesuai rencanaku. Rencana tidak terlaksana, kesalahan di masa lalu terbayang di kepala, karenanya meragukan diri sendiri sangat mudah. "Bisa tidak ya menyelesaikannya?" adalah pertanyaan paling sering maju dibanding semangat dan percaya diri.
Sebenarnya aku paham, tidak perlu memusingkan sesuatu di luar kendali. Namun, tidak selamanya mulus menjalani sesuatu di dalam kendali. Misalnya, mengontrol emosi sendiri. Perasaan tidak aman kembali membuatku ingin melarikan diri. Aku takut menemui ketidakpastian esok hari. Entah jenuh tiada hasil yang diinginkan atau lelah menjalani proses tiada berkesudahan, aku hanya ingin selesai. Lantas bagaimana selesai jika energi untuk melanjutkannya tidak ada? Seringkali dibanding lapar dan kantuk, cemas lebih dominan meminta peluk. Menyerah tampak lebih mudah dilakukan.
Ketika pikiran berkelana kejauhan, hal yang kadang terlupa: denyut nadi. Denyut kecil yang bergerak menemani bagaimanapun baik buruknya diri. Jika hidup berjalan dari satu kecemasan ke kecemasan lain, barangkali seperti nadi, terus berjalan untuk bertahan. Meski dunia tidak bergerak sesuai rencanaku, tapi aku bisa merencanakan sesuatu untuk bergerak lagi. Dengan begitu, aku tidak menyerah pada diriku sendiri.
#Challengemenulisessay_Jawabanuntukkecemasanmu