Menuju Dua Puluh
Kepada yang menangis di hari Sabtu
Kepada yang tersenyum di hari Minggu
Kepada yang ketakutan di tiap hari
Kepada yang berambisi di malam hari
Kepada yang menyerah di siang pagi
Kepada yang tersenyum di hari Minggu
Kepada yang ketakutan di tiap hari
Kepada yang berambisi di malam hari
Kepada yang menyerah di siang pagi
Akhirnya kau sampai
Di hari lain kau harus tiba
Tidak selalu teriring bahagia
Sebab kabar dunia tak selalu tentang damai
Akhirnya kau tahu
Masa depan yang lalu pernah diragukan
Hari esok yang lalu pernah ditakutkan
Masa depan yang lalu pernah diragukan
Hari esok yang lalu pernah ditakutkan
Bukan apa-apa kecuali memang sudah waktu
Jadi, apa kabar?
Semoga kau sedang baik benar
Apa takutmu sudah pudar?
Semoga sedang kau dekap sabar
Semoga kau sedang baik benar
Apa takutmu sudah pudar?
Semoga sedang kau dekap sabar
Sudah
Yang kacau itu bayang kepalamu
Realitas sedang menanti disiasati
Menjadi memori baru
Yang buru tiap ragu tak mampu
Yang kacau itu bayang kepalamu
Realitas sedang menanti disiasati
Menjadi memori baru
Yang buru tiap ragu tak mampu
Lebar
Dua tiga tahun lalu kau tersenyum lebar
Batinnya nanti kau tetap sadar
Tentang masa muda yang perlu diingat
Kau pernah senang meski tak sebahagia itu
Dan itu cukup
Membawamu sampai hari ini
Dan hari-hari setelah ini
Dua tiga tahun lalu kau tersenyum lebar
Batinnya nanti kau tetap sadar
Tentang masa muda yang perlu diingat
Kau pernah senang meski tak sebahagia itu
Dan itu cukup
Membawamu sampai hari ini
Dan hari-hari setelah ini
Selamat ya
Namamu bekerja
Semoga juga seterusnya
Namamu bekerja
Semoga juga seterusnya