Pengen Jadi Nukleofil
![]() |
Mohon maaf, Ibu dosen matkul Stereokimia dan Mekanisme Reaksi Senyawa Organik, saya mengedit bahan pembelajaran sedemikian rupa untuk bahan postingan blog:) |
Tulisan ini dimulai setelah setengah malam tenggelam dalam kepala ribut lalu berbuntut suara batin yang berbunyi:
Pengen jadi nukleofil aja.
Nukleofil (nucleophile) dibentuk oleh kata "nucleo" dan "phile". Kata "nucleo" berasal dari "nukleus (nucleus)" yang merupakan spesi bermuatan positif. Kalau "phile" artinya pencinta, penyuka. Nukleofil itu zat kaya akan muatan negatif (elektron) yang suka menyerang zat bermuatan positif.
Simpelnya, nukleofil itu si negatif yang naksir sama si positif. Kenapa gitu? Biar doi stabil.
Nukleofil itu kebanyakan punya muatan negatif, makanya ga stabil. Nah, biar si nukleofil jadi lebih stabil, dia suka gabung sama zat lain yang bermuatan positif. Gabungan muatan negatif dan positif di reaksi kimia itu hasilnya adalah zat bermuatan netral yang lebih stabil. Kalau udah stabil, ga gampang dipengaruhi zat-zat lain. Istilahnya, zat stabil ke zat lain itu berlagak seperti 'maju lo, gue ga takut gue punya lengkap muatan positif negatif semua ada'.
Sebenernya "pengen jadi nukleofil" itu bukan keinginan secara harfiah, tapi secara maknawi yang kuresapi dua hari ini. Kemarin, seorang perempuan yang tak lepas dengan kernyit dahi khasnya itu berkata padaku kurang lebih begini:
Pikiran-pikiran negatif itu memang gampang banget masuk kepala. Sebaliknya, pikiran positif itu susah, jadi memang perlu usaha lebih biar bisa tetap berpikir positif.
Setelah itu, diucapkannya hal-hal tentang bersyukur, yaa seperti kebanyakan petuah yang pernah kudengar sebelumnya. Tanpa merasa dihakimi barang sedetik pun, aku menghayati pesan-pesannya sampai detik ini.
Penghayatanku itu sampai pada keinginan menjadi nukleofil.
Kenapa nukleofil? Karena ia kumaknai sebagai sebuah kepala yang banyak, penuh, dan sumpek dengan segala pikiran negatif, tetapi ia mau berusaha menyatu pada hal-hal positif. Ia kumaknai sebagai seorang diri yang tidak stabil yang berusaha stabil. Ia kumaknai sebagai sebuah sikap menjadi diri sendiri, tetap bersyukur, juga tidak menyerah pada keadaan.
Gampang ya dibacanya?
Aslinya sulit! Setidaknya untukku, tetap berpikir positif itu sulit, sulit setengah mati. Di sini, bukan berarti aku mengartikan bahwa punya emosi negatif itu buruk. Bagian ini cukup kujelaskan dengan dua quotes dari dua orang Asia-Amerika dari Korea Selatan. So firstly, as Jae said:
Be joyful, be sad, laugh, cry and live everyday to it's fullest. Let your emotions remind your mind that you are alive. -@eaJPark
Well, so it's okay not to always be positive, it's okay to accept negative emotions as human being. But still, negativity is negative. It shouldn't take control of mind forever and it's similar as he said:
We shouldn't let negativity break us down. We shouldn't let negativity become the main vibe that we have now. -Mark Lee
Jadi maksudku, mau sedang marah, sedih, kecewa, takut, cemas, atau merasakan emosi-emosi negatif lainnya itu gapapa, tapi bukan berarti itu dibiarkan mengambil kontrol diri begitu saja. Bukan. Emosi-emosi itu kadang datengnya ga bisa dikontrol, tapi cara merespon pada emosi-emosi itulah yang bisa diri kontrol, yaa meski memang ga gampang.
Kalau nukleofil bisa mensubstitusi bagian dirinya yang negatif menjadi versi dirinya yang lebih stabil, aku ingin bisa pula mensubstitusi pikiran negatif menjadi positif yang menjadikan emosiku lebih stabil, dengan meminta tolong bantuan orang lain pun tak apa. Kalau stabil kan enak, energi yang dipunya bisa lebih optimal dipake untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, pikiran juga lebih jernih. Mau ngerjain tugas jadi lebih fokus, mau ngapa-ngapain juga lebih tenang karena gejolak dalam dada maupun riak dalam kepala lebih tertata. Bahkan di situasi yang negatif pun, kalau stabil itu pikiran lebih mudah untuk present-oriented, bukan? Let me know what you think.
Intinya sehat lahir batin itu enak.
Akhirnya, dengan sedikit banyak perbedaan dari orang lain, rendah tinggi keinginan untuk jadi versi diri lain di hari esok, turun naik kestabilan dalam diri di tiap detik, semoga siapapun yang membaca ini dapat selalu menemukan cara paling baik, mensejahterakan, dan memenangkan diri dari segala yang negatif gimanapun caranya. Meski memang bukan sebagai nukleofil, tapi sebagai manusia biasa yang tetep mau "bangun" di waktu gagal maupun berhasil.
Aamiin.
#30haribercerita
#30hbc2112
good thought, sal!
BalasHapusaku juga pingin jadi si nukleofil🌼
semoga bisa jadi nukleofil dengan cara dan keunikanmu sendiri:)
BalasHapus