Maaf dari yang Tak Sempurna
Benarkah manusia makhluk sempurna, Ya Allah?
Apanya yang Kau sempurnakan?
Hati? Atau cuma paras diri?
Kau telah perintahkan
Tapi kami masih sering berbalas dendam
Tapi kami masih jarang berbalas salam
Kuyakin surga pasti berpenghuni
Lalu bagaimana jika sepi?
Bagaimana jika aku tak bisa berkumpul dengan keluargaku?
Bagaimana jika aku tak bisa becanda dengan para temanku?
Apalah daya...
Bukankah aku sama durhakanya?
Terasa ganjil, Ya Allah
Para setan mempermainkan kami dengan tak adil
Lenakan nikmat duniawiMu yang mungil
Bukankah menolak hasutannya tak mustahil?
Ah, kami yang lupa
Kau telah firmankan jawab dalam kitab
Tapi kami dibelenggu sibuk dunia
Akankah hidup kami sia-sia?
Maka kami hanyalah bodoh
Maka kami hanyalah sempurna akal nan raga
Kalbu?
Hanyalah sempurna ia jika ingat, pasrah, dan tunduk pada perintahMu
Kami khilaf, Ya Allah
Maka terimalah maaf ini
Dari kami yang tak sempurna: kami yang lupa
Apanya yang Kau sempurnakan?
Hati? Atau cuma paras diri?
Kau telah perintahkan
Tapi kami masih sering berbalas dendam
Tapi kami masih jarang berbalas salam
Kuyakin surga pasti berpenghuni
Lalu bagaimana jika sepi?
Bagaimana jika aku tak bisa berkumpul dengan keluargaku?
Bagaimana jika aku tak bisa becanda dengan para temanku?
Apalah daya...
Bukankah aku sama durhakanya?
Terasa ganjil, Ya Allah
Para setan mempermainkan kami dengan tak adil
Lenakan nikmat duniawiMu yang mungil
Bukankah menolak hasutannya tak mustahil?
Ah, kami yang lupa
Kau telah firmankan jawab dalam kitab
Tapi kami dibelenggu sibuk dunia
Akankah hidup kami sia-sia?
Maka kami hanyalah bodoh
Maka kami hanyalah sempurna akal nan raga
Kalbu?
Hanyalah sempurna ia jika ingat, pasrah, dan tunduk pada perintahMu
Kami khilaf, Ya Allah
Maka terimalah maaf ini
Dari kami yang tak sempurna: kami yang lupa