Surat Kaleng
Tersebutlah surat kaleng
Tiga kali dikirim penuh harapan
Satu kali balasan
"Ini siapa?"
"Aku orang."
Ada masanya pesan singkat tanpa koneksi internet begitu gemas
Aku tak mudah tahu kau baca atau tidak
Aku tak mudah tahu kau abai atau tidak
Aku tak mudah tahu kau simpan nomorku atau tidak
Yang kutahu betapa berdebar keras
Mengirim pesan singkat tanpa pengirim jelas
Yang kutahu betapa menggusar gemas
Menanti pesan singkat berbalas
Dapat balasan saja menyenangkan!
Tak usah tamak dibalas lagi dan lagi
Berkorban pulsa berbayar
Bukan internet milik sekitar
Demi merasa dekat saja!
Tak usah kutawar
Berhadiah hati penuh debar
Bukan resah penuh samar
Kalimat yang terus rumpang
Menggantung di bawah jari hingga sempat yang hilang
Menyisakan ikhlas padaku sekarang
Kugenapi kini lewat puisi
Bacalah hei kau seorang
Yang kukirim surat kaleng di tahun kedua itu
"Aku orang."
"Aku orang yang berterima kasih padamu telah membantuku berkembang."
Bagaimana pesan singkat memompa semangat hidup yang penat
Secanggih itu rasaku dahulu
Tiga kali dikirim penuh harapan
Satu kali balasan
"Ini siapa?"
"Aku orang."
Aku tak mudah tahu kau baca atau tidak
Aku tak mudah tahu kau abai atau tidak
Aku tak mudah tahu kau simpan nomorku atau tidak
Yang kutahu betapa berdebar keras
Mengirim pesan singkat tanpa pengirim jelas
Yang kutahu betapa menggusar gemas
Menanti pesan singkat berbalas
Dapat balasan saja menyenangkan!
Tak usah tamak dibalas lagi dan lagi
Berkorban pulsa berbayar
Bukan internet milik sekitar
Demi merasa dekat saja!
Tak usah kutawar
Berhadiah hati penuh debar
Bukan resah penuh samar
Kalimat yang terus rumpang
Menggantung di bawah jari hingga sempat yang hilang
Menyisakan ikhlas padaku sekarang
Kugenapi kini lewat puisi
Bacalah hei kau seorang
Yang kukirim surat kaleng di tahun kedua itu
"Aku orang."
"Aku orang yang berterima kasih padamu telah membantuku berkembang."
Secanggih itu rasaku dahulu